KEUTAMAAN MADINAH AL-MUNAWWAROH
Madinah adalah kota yang paling dicintai oleh Allah Taala. Ia adalah
tempat hijrah utusan-Nya Muhammad SAW, tempat tidur beliau, keluarganya,
tetangganya dan Ansharnya. Ia adalah rumah iman dan ke sanalah iman
dapat bertahan pada akhir zaman. Dan pada pintu masuknya terdapat
malaikat yang menjaga. Tidak akan dimasuki oleh Dajjal dan penyakit thaun.
Ia adalah negeri terakhir di dunia yang hancur. Ia adalah tempat
turunnya wahyu. Hampir tidak ada tempat di Madinah kecuali di sana
diturunkan wahyu atau keluar hadis nabi.
Madinah adalah kota yang penuh dengan berkah. Barangsiapa yang
berbuat dosa dan bid’ah di Madinah Allah akan melaknatnnya. Dan
barangsiapa yang berbuat kebaikan didalamnya maka Allah akan
merahmatinya dan akan melipatgandakan pahala kebaikannya. Banyak hadits
hadits nabi yang menjelaskan tentang keutamaan Madinah Al-Munawwaroh,
diantaranya adalah ;
” Ya Allah! Tumbuhkanlah kecintaan kami kepada Madinah seperti cinta kami kepada Mekah atau lebih dari itu. ” (HR. Ibnu Majah)
” Ya Allah! Jadikanlah keberkahan kota Madinah berlipat dari keberkahan yang Engkau turunkan di Mekah. ” (HR. Ibnu Majah)
” Ya Allah! Berkahilah kami di kota Madinah kami. Ya Allah!
Berkahilah kami pada rezki kami. Ya Allah! Berkahilah kami pada makanan
kami. Ya Allah! Jadikanlah satu keberkahan menjadi dua keberkahan. ” (HR. Ibnu Majah)
MASJID NABAWI
Disebut Masjid Nabawi karena Nabi Muhammad r selalu menyebutnya dengan kalimat, “Masjidiy
(Masjidku)”, pada setiap kali beliau menerangkan tentang sebuah masjid
yang sekarang berada di pusat kota Madinah. Rasul bersabda :
“Sholat di masjidku ini (Masjid Nabawi) lebih utama seribu kali dibanding sholat dimasjid lainnya kecuali masjidil haram” (HR. Ahmad)
Masjid ini didirikan oleh Rasul SAW. dan sahabat-sahabat pada tahun
pertama hijrah (622 M) seluas 1050 meter persegi, yaitu persis di
sebelah barat rumah Rasulullah SAW, yang sekarang rumah itu menjadi
makam beliau dan termasuk dalam bangunan masjid.
Berziarah ke masjid Nabawi ini adalah masyru’ (disyariatkan) dan termasuk ibadah. Penyataan ini sesuai dengan sabda Rasul :
”Janganlah kau bersusah payah mengadakan perjalanan jauh
melainkan ke 3 (tiga) masjid, yaitu : Masjidil Haram, Masjidku ini
(Masjid Nabawi) dan Masjidil Aqsa“.
Pada saat memasuki masjid nabawi dianjurkan agar sholat sunnah 2 rakaat, dan sebaiknya di Raudhoh.
RAUDHOH
Raudhah secara bahasa memiliki arti taman atau lokasi diatas
tanah terbuka yang dipenuhi pohon dan bunga yang indah dan
menyenangkan. Tapi nama Raudhah ini menjadi nama dari suatu lokasi
didalam masjid nabawi. Raudhah ini terletak diantara rumah nabi
(sekarang menjadi makam beliau) sampai mimbar. Rasulullah SAW bersabda :
“Diantara rumahku dan mimbarku adalah taman (raudhah) diantara taman-taman surga”
Lokasi raudhah ini ditandai oleh tiang-tiang yang memiliki ornament
yang indah yang berbeda dengan tiang masjid nabawi lainnya, dan karpet
lantainya berwarna hijau berbeda dengan lantai masjid nabawi lain yang
pada umumnya berwarna merah. Di dalam Raudhah terdapat banyak tiang yang
memiliki riwayat sejarah yang penting, ada tiang ‘Aisyah, tiang
pengawal, tiang tempat tidur, tiang utusan dsb, dan tiang yang paling
utama yang sangat dianjurkan untuk beribadah didekat tiang ini adalah tiang ‘Aisyah
karena Rasulullah pernah menunjukkan tempat yang paling baik untuk
berdoa kepada Aisyah yang kemudian Aisyah selalu beribadah dan berdoa
ditempat itu, dan ditiang Aisyah itulah banyak diantara sahabat,
tabi’in, ulama’ dan ahlul khoir yang beribadah dan berdoa dibawah tiang ini.
MAKAM RASULULLAH SAW
Makam Rasulullah SAW terletak di sebelah Timur Masjid Nabawi. Di
tempat ini dahulu terdapat dua rumah, yaitu rumah Rasulullah SAW bersama
Aisyah dan rumah Ali dengan Fatimah.
Sejak Rasulullah SAW wafat pada tahun 11 H (632 M), rumah Rasullullah
SAW terbagi dua, bagian arah kiblat (Selatan) untuk makam Rasulullah
SAW dan bagian utara untuk tempat tinggal Aisyah.
Sejak tahun 678 H. (1279 M) di atasnya dipasang Kubah Hijau (Green
Dome). Dan sampai sekarang Kubah Hijau tersebut masih tetap ada. Jadi
tepat di bawah Kubah Hijau itulah jasad Rasullullah SAW dimakamkan. Di
situ juga dimakamkan kedua sahabatnya Abu Bakar (Khalifah Pertama) dan
Umar (Khalifah Kedua) yang dimakamkan di bawah kubah, berdampingan
dengan makam Rasulullah
Adab Ziarah Rasululah SAW :
a. Merendahkan suara di hadapan Rasulullah SAW. merupakan adab kita kepada beliau dan mentaati firman Allah Taala ;
” Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu meninggikan suaramu
lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan
suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebagian kamu terhadap sebagian
yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak
menyadari. Sesungguhnya orang-orang yang merendahkan suaranya di sisi
Rasulullah mereka itulah orang-orang yang telah diuji hati mereka oleh
Allah untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan pahala yang besar “(QS.
Al-Hujurat : 2)
Ayat ini mengancam orang yang meninggikan suaranya di depan Rasulullah SAW. yaitu Allah akan menghapus pahalanya.
Diriwayatkan bahwa Abu Bakar Shiddiq ra. berkata, “Tidaklah patut meninggikan suara, baik ketika Rasulullah SAW. masih hidup atau sudah wafat.”
Aisyah ketika mendengar suara yang memekakkan telinga atau suara paku
yang dipalu di rumah tetangga, ia datang ke rumah tersebut dan berkata,
“Janganlah kalian menyakiti Rasulullah SAW.”
Umar bin Khattab ra. melihat dua orang lelaki sedang ribut di dalam
Mesjid Nabi. Kemudian dia mengisyaratkan untuk datang menemuinya dan
bertanya, “Dari mana kalian berdua?” Kedua orang itu menjawab, “Dari Taif.” Umar ra. berkata, “Kalau
seandainya kalian penduduk Madinah, maka aku akan pukul kalian dengan
keras. Sesungguhnya mesjid kami ini, tidak ada suara yang tinggi di
dalamnya.”
b. Para jamaah disunnahkan untuk berziarah kemakam Rasulullah SAW.
Pada saat melintasi depan makam beliau dianjurkan berdiri menghadap
kubur Rasulullah SAW sambil memberikan salam,
” Salam sejahtera buatmu wahai Rasulullah SAW, salam
sejahtera buatmu wahai kekasih Allah, salam sejahtera buatmu wahai
sebaik-baik makhluk. Aku bersaksai bahwa engkau telah menyampaikan
risalah Islam, engkau telah melaksanakan amanat, engkau telah menasehati
ummat dan engkau telah berjihad di jalan Allah sampai datangnya
kematian.”
Kemudian bergerak selangkah ke kanan dan mengucapkan salam kepada Abu Bakar Siddiq.
” Salam sejahtera buatmu wahai Abu Bakar, salam sejahtera buatmu wahai Pendamping Rasulullah SAW. ketika kamu berdua di gua Tsur, salam sejahtera buatmu wahai Khalifah Rasulullah SAW. ”
Kemudian bergerak selangkah ke kanan dan mengucapkan salam kepada Umar bin Khatab Al Faruq t ,
” Salam sejahtera buatmu wahai Amirul Mukminin, salam sejahtera
buatmu wahai Abu Hafsh, salam sejahtera buatmu wahai Al-Faruq. ”
Kemudian menghadap kiblat dan kamar mulia baginda berada di belakang
sambil berjalan meninggalkan tempat tersebut untuk para penziarah
lainnya dan berdoa kepada Allah dengan doa apapun baik perkara dunia
atau perkara akhirat.
MAKAM BAQI’ (BAQI’ GHORQOD)
Baqi’ adalah pemakaman kuno yang sudah ada pada jaman Rasulullah. Baqi` memiliki
arti tanah subur (gembur) yang tidak terdapat batu-batuan. Tanah jenis
ini biasanya diperuntukkan buat daerah pemakaman. Rasulullah SAW. sering
menziarahi kuburan Baqi` Al Gharqad pada malam hari dan berdoa untuk
penghuninya.
Disebutkan dalam hadis bahwa Rasulullah r. Bersabda : “Aku
adalah orang pertama yang akan dikeluarkan dari bumi pada hari kiamat,
dan aku adalah orang pertama yang akan dibangkitkan. Aku, Abu Bakar ra.
dan Umar ra. keluar menuju pemakaman Baqi`, kemudian mereka semua
dibangkitkan, lalu penduduk Mekah. Kemudian semuanya berkumpul memenuhi
antara Dua Tanah Haram Madinah dan Mekah).”
Dikuburkan di sana sekitar 10.000 (sepuluh ribu) sahabat, keluarga
nabi & sebagian ulama islam. termasuk para jamaah haji dahulu pada
saat maninggal mereka dimakamkan di Baqi’.
Doa Ketika Menziarahi Kuburan Baqi`
Menurut riwayat doa-doa ziarah makam Baqi` serta makam-makam yang lain adalah sebagai berikut:
Salam sejahtera buat kamu wahai tempat tinggal orang-orang
beriman, sesungguhnya kami dengan izin Allah akan menyusul kamu. Ya
Allah! Ampunilah penghuni baqi Al Gharqad.
Salam sejahtera buat kamu wahai penghuni kubur, semoga Allah
mengampuni kami dan kamu. Kamu pendahulu kami dan kami mengikut kamu.
” Salam sejahtera buat kamu wahai penghuni Baqi`, dari kaum yang
beriman dan kaum muslimin. Sesungguhnya kami dengan izin Allah akan
menyusul kamu. Semoga Allah mengasihi orang-orang yang mendahului kami
dan orang-orang yang terkemudian. Kami mohon kepada Allah keselamatan
untuk kami dan kalian. Wahai Allah, jangan Engkau halangi
pahala mereka, dan jangan Engkau timpakan fitnah sepeninggal mereka, dan
berilah ampunan bagi kami dan bagi meraka “
MASJID QUBA
Majid Quba adalah masjid pertama yang dibangun oleh Rasulullah SAW.
pada tahun 1 Hijriyah atau 622 Masehi di Quba, sekitar 5 km di sebelah
tenggara kota Madinah. Dalam Al-Qur’an (QS. At-Taubah : 108) disebutkan bahwa masjid Quba adalah masjid yang dibangun atas dasar taqwa.
“ Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid
Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di
dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Allah menyukai
orang-orang yang bersih “
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW menziarahi Quba setiap hari
Sabtu dengan naik tunggangan. Beliau juga pernah datang ke sana pada
hari Senin. Rasulullah r. Bersabda
“Barangsiapa yang sudah suci dari rumahnya kemudian pergi menuju
mesjid Quba dan melaksanakan salat apapun di sana, maka dia akan
memperoleh pahala Umroh. ”
Dianjurkan bagi jamaah agar bisa sholat sunnah di masjid Quba, tapi
sebelumnya usahakan bersuci/berwudhu di penginapan atau hotel masing –
masing.
JABAL UHUD & MAKAM PARA SYUHADA’
Salah satu tempat yang utama dan penting untuk dikunjungi jamaah haji
& umroh di Madinah adalah Jabal Uhud. Disebut Jabal (gunung) Uhud
karena gunung ini letaknya menyendiri dan tidak bersambung dengan gunung
– gunung lain, yang mana pada umumnya gunung di Madinah sambung –
menyambung sedangkan Jabal Uhud tidak, sehingga ia dinamakan Jabal Uhud
(gunung yang satu/menyendiri)
Jabal Uhud adalah saksi terjadinya peristiwa besar di zaman
rasulullah SAW yakni perang Uhud. Parang Uhud ini merupakan perang balas
dendam dari kaum kafir Quraisy yang telah dikalahkan sebelumnya dalam
perang Badar.
Dalam perang Uhud ini kaum muslimin pada awalnya hampir meraih
kemenangan, akan tetapi setelah pasukan mamanah yang sebenarnya ditugasi
Rasulullah agar tetap berada di bukit kecil (Jabal Rumat) dan akhirnya mereka turun dari bukit tersebut dan mengambil ghanimah
(harta rampasan perang), maka kondisi berbalik, kaum muslimin akhirnya
dipukul dari belakang dan akhirnya barisan kaum muslimin porak poranda
dan banyak yang gugur sebagai syuhada’, Rasulullah SAW pun terluka
parah. Dalam peperangan ini kaum muslimin yang gugur sebagai syuhada’
sebanyak 70 orang termasuk paman nabi yang bernama Hamzah Bin Abdul
Muthollib. Dan mereka semua dimakamkan ditempat mereka gugur, yang
sekarang ini menjadi pemakaman Syuhada’ Uhud.
Jabal Uhud ini disebut nabi sebagai gunung yang nanti akan ada di surga. Rasulullah SAW bersabda tentang Jabal Uhud :
Ini (Jabal Uhud) adalah gunung yang ia mencintai kami dan kamipun
mencintainya. Dan dia adalah salah satu gunung yang terdapat di surga.
Disunnahkan juga agar kita menziarahi makam syuhada’ Uhud dan
memberikan salam serta doa untuk mereka semua yang gugur dalam peang
Uhud.
Hikmah ziarah kubur :
- Agar dapat mengingat mati
- Dapat mengingatkan kita pada akhirat, akhir dari perjalanan hidup manusia yang kekal dan abadi. Dan kehidupan akhirat yang baik (surga) akan dapat diraih dengan bekal iman dan amal sholih
- Mendoakan kaum muslimin yang telah mendahului kita
- Allah akan memberikan pahala bagi kita yang mendoakan kebaikan ahli kubur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar